Welcome to My Blog

Pages

Minggu, 11 Maret 2012

Anas Urbaningrum Bangun Rumah Mewah Senilai 9 Milyar Di Jalan Teluk Langsa Duren Sawit

Serangan yang dilancarkan M. Nazaruddin terhadap Anas Urbaningrum memang bagaikan badai. Tak hanya menuding Anas terlibat dalam kasus Wisma Atlet SEA Games dan proyek Hambalang saja, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat ini juga mengungkit-ungkit harta kekayaan Anas seperti rumah dan mobil-mobil mewah.

Benarkan tudingan Nazaruddin itu? Tentu perlu pembuktian lebih lanjut. Namun, dalam penelusuran Pos Kota, Anas Urbaningrum saat ini disebut-sebut memang sedang membangun rumah tinggal yang cukup besar di Jl. Teluk Langsa, Blok C9 N0. 1 Kompleks TNI Angkatan Laut, Duren Sawit, Jakarta Timur. Pembangunan konon memakan biaya hingga Rp9 miliar. Rumah ini tergolong sangat mewah karena dilengkapi kolam renang, ruang pertemuan (meeting room) dan balkon.

Diperkirakan luas lahannya mencapai seribu meter persegi. Meski belum rampung dibangun, rumah yang berada di RT 006 RW 17 ini, tampak lebih mencolok dan mentereng dibanding rumah-rumah di sekitarnya. Dari pantauan Pos Kota, di dalam proyek tersebut ada bangunan besar bergaya Joglo dan satu bangunan lainnya berlantai dua. Sejumlah pekerja bangunan juga masih sibuk bekerja. Di antaranya ada yang merapikan tembok dan ada pula yang memasang atap. Pada bagian pagar, rumah yang terdiri dari dua kavling ini masih dilapisi seng berwarna hijau muda setinggi 2-3 meter sepanjang 500 meter persegi.

Rumah tersebut dibangun berhadap-hadapan dengan rumah kediaman Anas yang lama di Jl. Teluk Semangka atau hanya dipisahkan jalan kompleks. Warga mengetahui Anas sudah cukup lama tinggal di rumahnya yang juga cukup luas tersebut. Diduga, Anas membangunnya untuk mengumpulkan kader-kader Demokrat. Sebab, tak jarang, jalanan sekitar menjadi macet karena banyak kendaraan parkir, ketika para kader berkunjung ke rumah kediaman Anas.

“Kalau dipisah-pisah, bangunan itu bisa dibagi menjadi tiga rumah. Pembangunannya sudah lebih dari dua bulan,” ujar seorang warga sekitar yang ditemui, Sabtu (23/7).

60 PEKERJA
Menurut dia, rumah yang sedang dibangun ini sebelumnya milik warga, yang akhirnya dibeli oleh Anas. “Kayaknya itu dua rumah yang digabung dan direnovasi menjadi satu,” ujarnya. Salah seorang pekerja kepada Pos Kota, menuturkan, proses pembangunan sudah berlangsung sejak dua bulan yang lalu. Secara fisik, bangunan tersebut tampak cepat dikerjakan, lantaran ada 60-an pekerja yang dipekerjakan. Pada bagian dalam rumah, di antaranya terdapat kolam renang, ruang meeting, dan balkon.

“Saya tidak tahu bangunan ini punya siapa, tapi yang jelas, rumah ini bakal menjadi rumah yang besar. Pada bagian utama bangunan ada kolam renang, ruang meeting, dan juga balkon. Tadinya ini merupakan dua rumah yang direnovasi, dan satu tanah kosong yang dibangun menjadi rumah,” kata pekerja yang mengaku mendapat honor sebesar Rp55 ribu perhari itu.
Kepala Seksi Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) Kecamatan Duren Sawit, Sugeng Widodo, membenarkan bangunan yang ada di Jl. Teluk Langsa itu milik Anas Urbaningrum.

Namun ia tidak dapat memberikan kepastian berapa luas tanah dan berapa biaya pembangunan rumah tinggal tersebut. “Bukan membangun, tapi merenovasi. Sebelumnya itu adalah rumah warga yang sudah dibeli Pak Anas. Bangunannya juga enggak terlalu luas, cuma sekitar 200-300 meter persegi,” katanya. Menurut warga setempat, harga NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) di kompleks itu Rp 2,1 juta. Tetapi, kalau dijual sesuai harga pasaran, bisa mencapai Rp 4 jutaan. Proyek bangunan rumah Anas ini disebut-sebut menelan biaya Rp9 miliar.

TAK MASUK AKAL
Politisi Demokrat I Gede Pasek Suardika yang dikenal dekat dengan Anas, merasa heran ada isu yang menyatakan Anas membeli tanah seluas itu. Namun, dia sendiri mengaku tidak tahu perihal itu, dan juga berita-berita tentang rumah baru Anas yang sedang di bangun yang konon berbiaya Rp 9 miliar. “Lho, soal itu tanyakan langsung ke Pak Anas saja, yang tahu kan beliau,” katanya.

Akan tetapi, lanjutnya, secara logika tidak masuk di akal kalau beli tanah di Jakarta sampai satu hektar, terlebih di kawasan yang sudah padat penduduk. “Susah logikanya. Tapi, saya mohon jangan perlakukan Pak Anas seperti pejabat negara. Beliau bukan pejabat negara. Jangan diutak-atik seperti pejabat yang digaji negara,” katanya.
Kalau Nazaruddin menuding Anas mempunyai banyak mobil mewah, rumah bagus, seharusnya dia sendiri yang harus membuktikan. “Nazaruddin sendiri yang harus membuktikan, jangan omong terus. Dia itu bicaranya kan sudah mencla-mecle,” katanya.

Menurutnya, masyarakat mulai paham, Nazaruddin selalu tidak konsisten. Dia dulu bilang kenal sama Mindo Rosalina, lantas mengaku tidak kenal. Dalam wawancara menyatakan Edhie Baskoro mendapat aliran dana, tapi kemudian diralat sendiri. “Dia itu sulit dipercaya, pernyataannya tidak ada yang bisa dipegang,” ujarnya.

TANGGAPI DINGIN
Sebelumnya, M Nazaruddin kembali menyerang Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan menyebut kekayaan Anas berupa rumah, mobil dan uang miliaran rupiah berasal dari proyek Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan, dan Hambalang.

“Ini sekadar bahan renungan saja, kalau saya dikatakan memfitnah Anas, darimana Anas bisa memiliki beberapa rumah dengan harga puluhan miliar rupiah? Darimana Anas bisa memiliki mobil-mobil mewah seharga miliaran rupiah satu mobilnya?” demikian pesan di BlackBerry Messenger yang diduga berasal dari HP milik Nazaruddin.




Anas, menanggapi serangan itu dengan dingin. Ia meminta Nazaruddin segera pulang ke Indonesia dan menyerahkan bukti-bukti tuduhannya kepada aparat penegak hukum. (yulian/winoto/o) TEKS: Rumah besar yang sedang dibangun di Jl. Teluk Langsa, Blok C9 N0. 1 Kompleks TNI Angkatan Laut, Duren Sawit, Jakarta Timur ini, disebut-sebut milik Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. (yulian)

Selasa, 28 Februari 2012

Nazaruddin Layak Dipecat


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Departemen Pemuda dan Olahraga DPP Partai Demokrat Gede Pasek Suardika mengatakan bahwa mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin sudah layak untuk dipecat.
"Memang sudah ada Surat Peringatan (SP) dari DPP PD, juga sudah ada SP yang ketiga. Maka sudah layak dia dipecat," kata Pasek Suardika.
Dikatakan oleh Pasek, Nazaruddin telah melakukan tiga pelanggaran, yakni melanggar loyalitas kepada partai, melanggar AD/ART partai dan etika partai.
"Sebetulnya bisa otomatis dipecat tapi  DPP PD sebelumnya akan menggunakan proses dan mekanisme partai. Bila Nazaruddin tidak segera memberikan kepastian, tidak memberikan klarifikasi, maka secara otomatis dipecat. Tapi masih dimungkinkan untuk tidak dipecat bila Nazaruddin melakukan pembelaan dan klarifikasi yang masuk akal dan beralasan," tambah anggota Komisi II DPR RI itu.
Ia menilai, tindakan yang dilakukan oleh Nazaruddin sebenarnya tidak bisa ditolerir lagi, apalagi terkait dengan black berry messenger (BBM) yang selalu mengatasnamakan dirinya.

"Saya lihat tindakan yang sudah dilakukan oleh Nazaruddin sulit dimaafkan oleh partai. Saya lihat dari trend yang berkembang di media massa, jika benar BBM itu atas namanya, maka Nazar tak bisa dimaafkan lagi," ungkap politisi asal Bali itu.